Minggu, 28 November 2010

cerpen ku


Shakira
Sore ini, udara terasa begitu sejuk,angin pelan menerpa padang pasir yang begitu luas...,burung-burung beterbangan kembali ke sarangnya...,sungguh indah pemandangan kota Alexandria yang penuh dengan kekuatan cinta..,
        Seperti biasa,setiap sore menjelang magrib,aku selalu duduk di lantai dua apartemen ku..,sambil melihat-lihat indahnya kota Alexandria yang begitu indah mempesona,ahir-ahir ini perhatian ku tertuju pada sesuatu yang menurutku amat sangat luar biasa..,
        Seorang gadis mesir yang berparas bagaikan bidadari,telah berhasil mencuri hatiku..,dengan kerudung yang ia pakai semakin membuat hatiku bedebar ketika ku menatapnya,walaupun  hanya dari lantai dua aprtemenku..,
        Sore ini kembali aku ingin menatap bidadari pujaan hati itu.,seperti biasa aku memperhatikannya hanya dari lantai dua apartemenku,tapi walaupun telah lama aku melihatnya setiap sore lewat dari depan apartemen..,aku belum juga mengetahui siapa namanya,aku belum punya keberanian untuk menanyakan hal itu..,
        Namun,semakin ku tahan semakin aku tak berdaya,ahirnya aku putuskan untuk memberanikan diriku menanyakan namanya..,begitu aku sadar bahwa pasti sebentar lagi ia akan lewat dari depan apartemen,aku lansung melangkahkan kaki menuruni satu demi satu anak tangga,hingga ahirnya aku sampai di depan..,
        Hatiku berdebar-debar menunggu kehadirannya..,aku bingung harus memulai dari mana..,menanyakan namanya lansung..,lalu berkanalan,atau lansung mengenalkan diriku..,aku harus bagaimana...,?,ya Allah tolong hambamu ini..,
        Jantung ku berdebar semakin cepat begitu tahu,kalau orang yang aku tunggu telah muncul dan hampir dekat dengan ku..,aku lansung memberanikan diri..,kalau memang aku laki-laki aku harus berani..,
        “Ayo Adham..,kamu pasti bisa..,harus bisa..,?”
Gadis itu semakin dekat..,hati ku semakin berdebar..,ahirnya..,
        “Afwan ukhti..,”
Sapa ku tiba-tiba..,aku bingung..,gadis itu dan seorang temannya melihat ke arahku..,ya Rabbi..,cantik sekali dia..,
        “baru pulang..,?”
        Tanya ku basa-basi..,gadis itu dan temannnya tersenyum..,semakin cantik parasnya itu..,
        “Afwan..,mengganggu perjalanannya..,ismi Adham..,ana orang baru di sini kalau boleh ana tahu,nama ukhti-ukhti ini siapa karna ana sering melihat ukhti-ukhti ini lewat dari sini..,?”
        Aku terus mencoba memberanikan diri..,hari ini aku harus bisa tahu namanya..,agar aku bisa semakin dekat dengannya..,
        “Ismi Najwa..,wa hiyaa shahibati Syakira..,?”
Sahut temannya..,gadis itu hanya tersenyum padaku..,syakira nama yang cantik serasi sekali dengan pemiliknya..,ya Allah begitu sempurnanya ciptaan-Mu ini,syakira bagaikan bidadari yang turun dari langit..,
        “Kalau boleh saya tahu..,ukhti baru pulang dari mana..,?”
Tanya ku lagi,aku semakin berani..,
        “Kami baru pulang dari mesjid..,ada pengajian rutin selama 5 bulan ini,jadi setiap sore kami pergi ke sana..,”
Jawab najwa.,sedang syakira hanya diam dan lebih memilih terseyum..,sebenarnya aku ingin mendengar suaranya..,orang yang parasnya begitu cantik pasti memiliki suara yang indah pula..,
        “Afwan akhi..,kami harus pulang dulu..,ini juga sudah hampir magrib..,takutnya nanti kemalaman..,Assalamualaikum..,”
Mereka pamit kepada ku..,aku hanya mengangguk..,sebenarnya berat rasanya melepaskan kepergian mereka,apalagi syakira.,mereka pun berlalu sebelum jauh shakira membalikkan wajahnya ke arahku..,lalu memberikan senyum yang begitu indah..,hati ku kembali berdegug dengan kencangnya,aku berusaha mengendalikan diri ku..,shakira..,semoga saja belum ada orang yang memilikimu..,
Malamnya aku tak bisa tidur..,bayangan shakira selalu menghampiriku setiap waktu,Rabbi apakah ini yang di namakan cinta..,apa aku benar-benar jatuh cinta pada wanita ini..,rasa ini tak pernah ku rasakan sebelumnya..,apa yang harus aku lakukan..,
Setelah berfikir sejenak.,ahirnya terlintas di benakku untuk  mengutarakan isi hati ku pada shakira..,tapi..,apa tidak terlalu cepat?,aku takut kalau terlalu cepat ku utarakan shakira malah akan takut padaku..,akh..,!!,aku sungguh bingung..,
“Ah..,!,kenapa tidak aku katakan melalui surat saja..,?,baiklah..,aku akan mengatakannya melalui surat,dan surat itu akan ku berikan ketika ia pulang mengaji besok..,baiklah kalau begitu..,”
Aku bangkit dari tempat tidurku menuju meja,aku kemudian mengambil selembar kertas dan pulpen..,dengan rasa cinta yang membara aku pun mulai menulis satu demi satu kata-kata indah tentang bagaimana perasaanku yang sebenarnya terhadap shakira..,
Tampa sadar sudah hampir satu lembar aku menulis,tak ingin terlalu panjang aku lansung menyudahi menulis,lalu memasukkan kertas itu ke sebuah amplop cantik..,dan menatanya dengan rapi dan indah..,selesai sudah surat yang ku buat.,kini aku bisa tidur dengan tenang..,
KE ESOKAN SORENYA..,
Aku terus mondar-mandir di depan apartemen..,jam segini seharusnya shakira dan najwa sudah pulang..,
“Apa mereka pulang telat hari ini..,?”
Kembali ku lirik jam tanganku..,tak lama kemudian orang yang aku tunggu pun datang,namun yang datang hanyalah Najwa dan aku tidak melihat Shakira bersamanya..,
“Assalamualaikum najwa..,!”
“Waalaikum salam..,akhi?ada apa..,?”
Aku memegang surat yang ku tulis semalam sejenak..,
“Sendiri..,?Shakira mana..,?”
“O..,Shakira..,hari dia tidak datang,katanya ada pekerjaan yang harus ia kerjakan, limazaa akh..,?”
Aku sedikit kecewa sebenarnya aku ingin Shakira sendiri yang menerima surat dariku,sejak tadi pagi aku sudah membayangkan bagaimana wajah Shakira saat menerima surat itu..,
“Ah..,pasti wajah Shakira akan terlihat lebih anggun ketika ia menerima suratku..,!”
“Afwan akhi..,kenapa melamun..,?”
Teguran Najwa membuyarkan lamunanku,aku jadi salah tingkah di buatnya..,
laa, laa ba’saa, begini saja,hmn...,tolong berikan ini pada Shakira,bilang dari Adham suruh dia untuk membacanya ya..,?”
Aku membarikan surat itu pada Najwa,Najwa memandangi surat itu lalu juga memandangiku,ia tersenyum tipis lalu menganggukan kepalanya..,
“Thaib akhi,sa u’ti haza ilaiha”
Aku tersenyum keatas Najwa,hatiku berharap semoga Syakira mau menerima suratku dan mudah-mudahan ia juga mau membalas rasa yang aku miliki ini semoga saja..,
        “Akhi..,ana harus pulang dulu,sudah sore sekalian ana mau menyampaikan surat ini,Assalamualaikum akhi..,”
“Waalaikum salam..,hati-hati ya”
Najwa berlalu meninggalkanku..,aku terus memandanginya hingga ia tidak terlihat lagi oleh mata,hati terus berharap agar Shakita mau membaca suratku..,
Waktu terus berlalu,aku tak sabar lagi menuggu hari esok..,tiap kali aku membayangkan wajah Shakira hatiku berdetak sangat cepat..,aku sendiri juga aneh..,rasa cinta ini sepertinya sangat besar terhadap Shakira sang bidadari Alexandria..,
                                ******
         “Assalamualaikum”
Aku mendengar suara orang memberikan salam dari arah depan.,aku lansung mematikan komputerku lalu berjalan menuju pintu..,
         “Waalaikum salam..,intadhir suayyan”
Perlahan pintu pun terbuka..,dari luar terlihat Najwa berdiri di depan pintu..,hatiku lansung gembira melihat Najwa datang,di hati ku terus menebak-nebak apa yang akan di katakan Najwa
         “Jazaa liljulus ukhti..,”
Aku mempersilahkan Najwa duduk di ruang tamu...,
         “Shukran akhi..,maaf sebelumnya ana datang ke rumah akhi..,ana kesini cuma untuk mengantarkan surat dari Shakira..,balasan dari surat yang akhi berikan pada ana kemarin..,”
Hati ku berdetak semakin kencang..,apa yang akan di katakan Shakira dalam suratnya ini..,aku tidak sabar lagi untuk membacanya..,
         “Ini akhi suratnya..,”
Aku lansung mengambil surat itu dan membukanya perlahan-lahan..,aku terus berdo’a di dalam hatiku semoga Shakira mau menerima cintaku..,
         “Tapi akhi..,ada satu pesan dari Shakira untuk akhi..,”
Aku mengerutkan keningku..,pesan apa yang di maksud oleh Najwa..,
         “Kalau boleh ana tahu..,pesan apa..,?”
         “Shakira bilang..,apapun keputusan yang di ambil oleh Shakira itu adalah keputusan yang terbaik..,”
Sebenarnya aku tidak mengerti apa yang di katakan oleh Najwa..,seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan..,tapi apa..,?hatiku bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi..,apa nanti Shakira akan menolakku..,?
         Hatiku yang semula sangat bersemangat mendadak jadi lesu..,aku jadi gundah..,kenapa ini sebenarnya..,?
Tampa menunggu lama aku lansung membuka surat itu..,








Assalamualaikum wr,wb
         Untuk akhi Adham di tempat..,
Dengan hormat..,
         Sungguh ana begitu tersanjung dengan surat yang akhi kirimkan melalui Najwa..,sebelumnya ana berterima kasih karna akhi sudah mau mencintai ana walaupun sebenarnya kita baru bertemu sekali..,
         Ana sangat menghargai perasaan akhi..,ana juga tahu kalau akhi benar-benar serius terhadap apa yang akhi katakan..,tapi sebelumnya ana minta maaf jika mungkin keputusan yang ana ambil ini kurang berkenan di hati akhi..,
         Akhi adalah orang yang baik..,dan ana tahu itu.,semua orang pasti senang mengenal dengan akhi..,begitu juga dengan ana dan Najwa..,tapi ana rasa ana tidak pantas untuk akhi.,maaf sebelumnya akhi..,masih banyak di luar sana gadis cantik,soleha,pintar,dan sempurna yang bisa akhi miliki..,bukan ana akhi..,sekali lagi ana mohon maaf apabila ana telah menyakiti hati akhi..,
         Tapi ini adalah yang terbaik akhi..,ana harap akhi dapat menerimanya..,sekali lagi ana minta maaf akhi..,

                                                                    Wassalam..,
                                                                Alexandria
                                                           Ahad,o9-08-2007..,

                                        Hormat Shakira..,

                                    *********






Hati ku hancur..,Shakira menolakku..,
        “Ya Allah..,benarkah yang terjadi..,aku tidak percaya..,apa maksud Shakira menolakku dengan alasan tidak pantas denganku..,”
        Hatiku menjerit..,aku berpaling ke arah Najwa berharap ia bisa menjelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi..,aku benar-benar tidak bisa menerima ini..,sungguh ini di luar dugaanku..,
        “Ukhti..,bisa anti jelaskan apa sebenarnya maksud Shakira dalam surat ini..,?ana sama sekali tidak mengerti..,apa yang sebenarnya maksud Shakira.,tolong ukhti jelaskan.,!”
        Najwa menarika nafas panjang,sungguh aku sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang di sembunyikan antara Najwa dan Shakira.,
        “Sebelumnya ana minta maaf akhi.,tapi akhi perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi.,Shakira bukan gadis sempurna seperti yang akhi pikirkan.,di balik semua kesempurnaan yang dimilikinya Shakira punya satu kelemahan yang sangat menonjol.,”
        “Maksud ukhti sebenarnya apa.,?tolong jangan membuat ana bingung dengan masalah ini.,ana benar-benar tidak mengerti.,!”
        Raut mukaku berubah.,tak pernah aku mengalami masalah seperti ini.,hanya ingin berta’aruf dengan seorang wanita saja begitu susah.,aku mulai merasa marah, aku seperti di permainkan oleh kedua gadis Alexsandria ini..,
        “sebenarnya Shakira adalah gadis yang Tunarungu akhi..,karna itulah ia tidak bisa menerima akhi.,karna ia takut kalau akhi tidak bisa menerima kekurangannya..,!”
        Langit seolah runtuh, tubuhku lansung lemah urat nadiku seolah putus dan tulang-tulangku seakan-akan terlepas.
Aku mundur beberapa langkah, lalu memegang dinding apartemenku aku berusaha mengatur nafasku dengan baik.
        “Ana yakin, nanti pada waktunya akhi pasti akan mendapatkan wanita lain yang lebih baik dari Shakira, dan insya Allah wanita itu pasti bisa memberika kebahagiaan yang tidak akhi dapat dari Shakira”
“Jadi Shakira adalah gadis tunarungu?, tapi…..tapi itu bukan alasan yang jelas Najwa, a….aku mencintainya dan aku akan menerima dia apa adanya, katakan itu padanya Najwa, aku…..aku ingin dia menjadi milikku hanya itu”
        Bicaraku jadi terbata-bata, kakiku sudah tidak sanggup menahan tubuhku ini.aku lansung terduduk lemas di depan Najwa, ini benar-benar di luar dugaan ku, gadis yang semula aku fikir adalah gadis yan sempurna ternyata adalah seorang gadis tunarungu.
        “Akh, masih ada gadis lain yang lebih sempurna, ana yakin orang baik seperti akhi pasti bisa mendapatkan wanita yang baik juga, jangan pernah menyerah akh, ana pamit dulu, Assalamualaikum”
        Sepertinya Najwa juga tidak sanggup melihat keadaanku, ia lalu pamit untuk pulang, sementara aku masih tertegun mengingat apa yang telah terjadi.
        “Ya Allah, engkau maha mengetahui, aku yakin di balik semua peristiwa ini akan ada hikmah yang dapat ku ambil, semoga suatu saat aku bisa menamukan gadis lain yang bisa menggantikan posisi Shakira di hatiku”
        Aku terus beristigfar di hatiku, baru kini aku sadari bahwa manusia hanya bisa merencanakan dan yang menentukan semua hayalah Allah, dia yang maha perkasa.
        Hari masih terus berlanjut tampa bisa ku hentikan, seperti biasanya ketika sore menjelang magrib aku selalu duduk di lantai dua apartemenku, setidaknya untuk melihat indahnya Alexandria ketika sore hari.
        Bidadari itu sudah tidak terlihat lagi sekarang, aku tidak tahu kenapa, apa mungkin karna dia malu untuk bertemu denganku atau memang dia menghidar. Aku sama sekali tidak tahu, dan sekarang aku akan berusaha untuk melupakan bidadari Alexandria itu,
        Ku pandangi indahnya matahari senja yang perlahan-lahan mulai menghilang berganti dengan rembulan yang menawan. Angin senja berhembus lembut membawa kedamaian.
       

Kota ini akan menjadi sejarah dalam hidupku, kota indah yang telah mempertemukan aku dengan banyak orang, dan terlebih aku bisa bertemu bidadari yang sangat beharga di kota ini.
Kisah ini akan selalu aku ukir di dalam hatiku, tentang seorang gadis cantik yang amat ku puja namun tidak bisa menjadi milikku. Gadis itu bernama Shakira.











                                                                By writer :
                                                                          Alyssa Fajria
                                                                               18 mei 2010
                                                                                      12:42

cerpen ku


Untuk Karina
            Sahabatku…
Jika ku jatuh nanti, bantulah aku untuk bangun.
Obatilah lukaku dan hapuslah air mataku….
            Jika aku lemah…
Tuntunlah langkahku dan tersenyumlah untukku….
            Jika ku buta…
Bimbinglah aku, terangi mimpiku….
            Jika ku bersedih,
Tunjukkan aku bahagia, ajarkan aku tersenyum.
Dan perlihatkan ku pada ceriamu…
            Tapi jika aku mati…
Jangan lah menangis, jangan lah kecewa, janganlah terluka.
Karna jika kamu menangis….
Ku tak mampu lagi untuk bangun dan menghapus air matamu…
            Ku akan berjanji…
Akan tetap hidup di dalam hatimu walaupun aku telah pergi meninggalkanmu.
                                                ****************

            “Kamu jahat Dewi, kamu kan tahu kalau aku suka sama kak putra. Aku menyuruh kamu mendekatinya agar dia bisa dekat denganku, tapi kenapa kamu malah menjadi sangat dekat dengan dia sekarang dan dia malah sama sekali tidak pernah peduli padaku lagi!!”
            Aku keget bukan main, sebelumnya Karina tidak pernah semarah ini padaku, aku benar-benar merasa bersalah. Tapi aku tidak pernah berniat untuk membuat dia jadi marah seperti itu padaku.
            “Tenang dulu Na, aku tidak…………”
            “Apa?, apa?, kamu pasti mau bilang kalau aku tidak bermaksud untuk menyakiti kamu Karina, aku sudah tidak percaya lagi sama kamu Dewi!”
            Aku benar-benar kahabisan akal menghadapi Karina, dia berubah drastis setelah mendengar gosip bahwa aku di tembak oleh kak Putra, kakak kelas yang sangat di sukai Karina.
            Tapi itu semua tidak benar, kak Putra tidak pernah mengatakan cintanya padaku, dia bahkan pernah mengatakan bahwa dia juga suka pada Karina, kak Putra sama sekali tidak pernah menyukai ku.
            Karina, andai kamu tahu yang sebenarnya terjadi, tapi bagaimana mungkin aku bisa menceritakan semua padamu kalau kamu tidak mau mendengar kata-kata ku.
            “Semua ini ngak seperti yang kamu pikirin Karina…, biar aku jelasin dulu.”
            “Udahlah dew, aku udah ngak percaya lagi sama kamu. Mulai sekarang!! Kamu bukan sahabat aku lagi, persahabatan kita putus sampai disini Dan jangan pernah ganggu aku lagi!!”
            Jantung ku remuk, dengan sangat mudah Karina memutuskan persahabatan yang sudah kami jalani selama 10 tahun hanya karna kak Putra.
            “Kamu tega memutuskan persahabatan kita hanya karna kak Putra Karin?”
            “Ya…., kenapa tidak?, kamu juga tega kan diam-diam punya hubungan dengan kak Putra, asal kamu tahu ya dewi. Kamu sama saja menikam aku dari belakang..!!”
                                                          *************
            “Bagaimana Dewi?, kamu sudah bicara dengan Karina?”
Suara kak Putra membuyarkan lamunanku, aku kembali kaget harus ku katakan apa pada kak Putra tentang Karina?
            “Apa?, jadi Karina mengira kalau kita punya hubungan special?, it…..itu ngak mungkin, selama ini kita cuman berteman saja kan?, kenapa Karina bisa berfikir seperti itu?”
            Aku tidak bisa melihat ekspresi wajah kak Putra saat itu, andaikan ada sesuatu yang bisa ku lakukan saat ini, tapi apa?, Karina saja sudah tidak percaya padaku, dan sebentar lagi kak Putra juga pasti akan membenci ku, lengkaplah semua.
            “Maafkan Dwi kak, seharusnya kita tidak usah terlalu dekat, kalau sudah seperti ini, pasti kakak yang akan sedih”
            Ku lihat kak Putra menundukkan kepalanya, aku pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini, hidupku sudah tidak ada lagi.
            “Kita harus mengatakan yang sesungguhnya Dwi, ini tidak boleh terjadi, dia salah faham!”
            Ku tutup mulutku erat-erat, aku tidak ingin melanjutkan kata-kataku lagi, semuanya terlalu sulit untuk aku lalui, andaikan waktu bisa di ulang, aku memilih tidak mau dekat dengan kak Putra.
            “Dwi……………..”
            Suara kak Putra menepis lamunanku.
            “Maaf sudah melibatkan kamu dalam masalah ini, seharusnya kakak bisa mengutarakan sendiri perasaan kakak pada Karin, tapi kakak terlalu pengecut, sekarang kamu yang menjadi korbannya, maaf ya?”
            Aku tertengung, ku tarik nafas panjang, masalah ini makin rumit saja.
            “Dwi akan selesaikan maslah ini kak, bagaimanapun caranya Dwi akan berusaha untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Karina”
                                                          **************
          Hatiku berdetak cepat, ku genggam erat tanganku yang semakin mendingin, ku pandangi ruang tamu rumah Karina, aku sengaja datang untuk menjelaskan yang sebenarnya, semua tidak seperti yang Karina pikirkan.
            “Sebentar ya non, bibi panggilkan non Karina”
            Aku hanya mengangguk, hatiku terus bertanya,
            “Maukah Karina menemuiku?”
            10 menit sudah berlalu, tapi Karina belum juga muncul, aku membetulkan pakaianku, ku ambil lagi tas yang ku letakkan di sampingku, aku tahu, Karina pasti tidak ingin menemuiku.
            Tak ingin menunggu bibi lagi, aku lansung keluar dari rumah Karina, aku tahu memang ini tidak sopan, tapi ini lebih baik daripada aku terus menunggu orang yang belum jelas akan menemuiku atau tidak.
            “Sabar Dwi, semua ini butuh proses, mungkin masih sulit bagi Karina untuk memaafkan mu, yakinlah bahwa ini pasti akan berahir dengan baik”
            Ku yakinkan diriku sendiri, tampa terasa air mataku mengalir, aku tidak menyangka niat baikku untuk mendekatkan Karina dengan kak Putra malah menjadi bomerang yang balik menyerang bahkan menghancurkanku.
            Ku tundukkan kepala ku, hari ini begitu berat rasanya, aku tidak ingin ini terjadi, ingin rasanya ku lewati masalah ini, tapi itu tidak mungkin.
            “Heiiiiiiiiii, awaaasss!!!!!!!!”
            Teriakan itu membuatku tersadar bahwa ku berada di tengah jalan.
            “Ya Allah!!!!”
                        Aku kaget, sebuah mobil melaju cepat kearahku sang pemilik mobil berteriak menyuruhku menyingkir dari jalan, tapi semua saperti terlalu cepat, kurasakan tubuhku terpental jauh, semuanya terasa sakit, bahkan aku tidak bisa merasakan kaki dan tangan ku, ku lihat orang-orang berlarian kearahku, mendadak kepalaku berputar, semuanya menjadi kabur, lalu………………….gelap.
                                                            **************
            “Dwi, bangun!!!!”
            Ku dengar suara Karina membangunkan ku dengan kasar, aku pun membuka mataku, kulihat di depanku ada Karina dan kak Putra, mereka menatapku dengan tatapan yang penuh dengan amarah, aku tidak tahu kenapa.
            “Lihat, lihat Dwi, gara-gara kamu kakak tidak bisa memiliki Karina, dia menjadi benci kepada kakak karna kamu, kamu harus bertanggung jawab Dwi, kamu harus bertanggung jawab!!!”
            Suara kak Putra menggelegar, dia berubah bagaikan binatang buas yang siap menerkamku.
            “Lihat, lihat Dwi, karna kamu aku tidak bisa dekat dengan kak Putra, kamu kecentilan Dwi, kenapa kamu harus merebut orang yang aku sukai?, semua ini karna kamu Dwi”
            Karina, dia begitu mengerikan, aku tidak pernah melihat wajah karina yang ada di hadapanku ini, ada apa ini sebenarnya?, kenapa mereka tiba-tiba menyerangku?, ada dimana aku sekarang?, tempat ini tidak aku kenal.
            Tiba-tiba tubuhku seperti tersentak kuat, aku merasakannya berulang-ulang hingga 3 kali, lalu………………………
            “Sayang, Dwi bangun sayang, ini mama”
            Aku kembali mendengar suara orang di dekatku, suara itu seperti suara mama.
            “Dwi bangun, ini aku Karina”
            Hatiku berdetag keras, Karina, apakah dia ada disini?, perlahan ku buka mataku yang terasa sangat berat, ku gerakkan bola mata melihat ke sekeliling, ada mama, seorang wanita dan seorang laki-laki yang sama-sama memakai pakaian yang berwarna putih, dan orang yang sangat aku kenal, Karina.
            “Akhirnya kamu sadar juga Dwi, mama khawatir sekali kamu kenapa-napa”
            Aku ingin bicara tapi terlalu susah, akhirnya aku hanya tersenyum kearah mama.
            “Dwi, aku……….aku minta maaf, seharusnya aku menemui kamu waktu kamu kerumahku tadi, tapi aku terlalu egois, aku hanya memetingkan diri sendiri dan ngak pernah mikirin tentang kamu, tadi kak Putra udah jelasin semuanya sama aku, aku minta maaf  Dwi, aku udah salah paham sama kamu, maafin aku Dwi”
            Apa?, kak Putra sudah menjelaskan semuanya kepada Karina, dan dia sudah memaafkan aku, terima kasih ya Allah akhirnya Karina tahu yang sebenarnya dan dia bisa memaafkan aku.
            Aku hanya bisa tersenyum kearah Karina, hatiku sangat bahagia, tapi mendadak aku merasa sangat lemah, seluruh tubuhku seperti membeku, nafas ku serasa sesak, tiba-tiba ak seperti melihat sesosok bayangan menghampiriku, semuanya berlansung singkat tampa ku sadari semuanya menjadi gelap.
                                                            *****************
            “Dimana aku?”
            Saat sadar aku sudah berada di tempat yang sepertinya aku kenal, lama aku berfikir baru aku sadari bahwa aku ada di kamarku.
            “Tapi kenapa aku bisa ada disini?, bukankah tadi aku ada di rumah sakit?”
            Belum hilang rasa penasaranku, aku mendengar suara banyak orang di ruang depan, aku melangkah kesana.
                                                           
            Aku kaget bukan main, mama, papa, Karina, Kak Putra, dan teman-teman kelasku sedang mengaji di depan tubuhku, apakah ini artinya.
            “Aku sudah meninggal?”
            “Dwi, aku cuma bisa berdo’a, supaya kamu tenang di alam sana, maafin aku Dwi.”
Tubuhku lemah, aku……..aku sudah meninggal?, air mataku jatuh, aku sudah tidak ada di dunia ini lagi, aku tidak bisa bertemu dengan mama, papa, dan teman-temanku, terlebih Karina.
            Aku berjalan mendekati tubuhku yang terbaring pucat itu, hatiku berusaha untuk menerima semua ini, mungkin jalan ini adalah jalan takdir hidupku, aku cuma bisa mengunggkapkan, selamat tinggal mama, papa, teman-teman, dan………selamat tinggal Karina.
                                              ****************
            Sahabat sejati dalam suratan puisi.
Adalah mawar yang bersemi, sejuta angan di hati.
            Menepis setiap angkara murka.
Harum mewangi dalam dasar darah.
            Menjadi permata dalam sukma.
Keindahan, harapan, dan impian bersaudara selalu menyertai cinta.
            Namun sayang…………..
Di kala cinta pudar, semua impian akan sirna.
            Kata-kata manis menjadi api.
Ungkapan sayang menjadi benci.
            Bahasa rindu menjadi duri.
Semua itu terjadi………………………………………….
            Karna keegoisan menguasai diri.



                                                                                                  By writer :

                                                                                                      Alyssa Fajria
                                                                                                      10 november 2010
                                                                                                            1:53





Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons